Tuesday, January 1, 2013

Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A

Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A
Abstrak
Teknologi yang semakin berkembang membuat perusahaan dibidang perhotelan mulai mengembangkan segala sesuatunya denggan menggunakan teknologi informasi. Dari mulai pemesanan kamar, proses check-in dan check-out serta informasi-informasi yang dihotel A dulunya dilakukan secara manual. Maka akan dikembangkan sistem informasi penyewaan kamar hotel A dengan cara online dan memudahkan untuk mengelola data. Sistem informasi penyewaan dapat memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan hotel dalam melakukan pemesanan kamar hotel. Selain itu pengunjung juga dapat memperoleh informasi yang ada di hotel A.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Penyewaan, Hotel.
Oleh :
Lia Pujianingsih (41111015)




1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan sistem informasi perhotelan. Karena dengan adanya teknologi informasi maka akan menghasilakan informasi yang teoat dan akurat sehingga keputusan bisa diambil secara cepat.
Teknologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi penyewaaan hotel A adalah melalui internet. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan hotel. Karena dengan melakukan pencatatan secara manual atau menginput dikomputer secara manual akan menyita waktu bagi pihak receptionist maupun pelanggan hotel yang harus dating langsung ke hotel untuk melakukan pemesanan kamar.
Diharapkan dengan adanya sistem informasi penyewaan kamar Hotel A akan mempercepat proses penyewaan dan memberikan informasi yang tepat dan akurat melalui web Hotel A.

1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat disusun perumusan masalahnya adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi penyewaan kamar hotel A dengan cara online yang mudah digunakan dalam mngelola data-data pemesanan kamar hotel.

1.3. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat sistem informasi yang memudahkan dalam proses pemesanan kamar hotel. Kegunaannya adalah sebagai media promosi hotel sehingga dapat dikenal dari berbagai kota luar.

1.4. Ruang Lingkup
Masalah-masalah yang dibahas akan diberikan ruang lingkup, yaitu :
  • 1.      Sistem ini terbatas pada pengelolaan informasi mengenai pemesanan kamar yang ada di Hotel A.
  • 2.     Penyewaan kamar dibagi menjadi dua yaitu penyewaan langsung dan penyewaan tidak langsung.
  • 3.     Penyewaan tidak langsung hanya dapat dilakukan setelah penyewa mendaftarkan diri dan melakukan login.
  • 4.     Penyewaan langsung dilakukan ketika penyewa melakukan penyewaan di komputer hotel A dengan inputan data receptionist.

2. Studi Pustaka
2.1. UML
Pada pendekatan terstruktur, kita kenal “tool” perancangan data seperti DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), Flow Chart dll. Sedangkan pada pendekatan objek coba diperkenalkan satu model yang disebut UML (Unified Modeling Language).
Secara umum, UML merupakan bahasa untuk visualisasi (cara untuk mengkomunikasikan ide), spesifikasi (adanya model yang tidak bersifat ambigu), konstruksi serta dokumentasi.
2.2. Ciri Khas UML
UML memiliki Ciri Khas :
  • Use-Case Driven Language

Sasaran dan pemodelan adalah memandu para pengembang dalam menciptakan perangkat lunak yang dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna secara efisien.

  • 2.     Architecture-Centric Language

UML mendefinisikan arsitektur perangkat lunak adalah Organisasi dari system, elemen serta antarmuka yang tercakup dalam system, dan Fungsionalitas, kinerja, penggunaan ulang, batasan teknologi, faktor estetika serta ekonomi.
  • 3.     Iterative and Incremental Language

Pengembangan perangkat lunak tidak bersifat linear.

2.3. Keunggulan Metodologi UML
  • 1.     Uniformity
  • 2.     Understandability
  • 3.     Stability
  • 4.     Reusability

2.4. Relationship
            Suatu hubungan yang terjadi antar elemen dalam UML. Ada 4 macam relationship dalam UML, yaitu :
  • 1.     Dependency (kebergantungan)
  • 2.    Asosiasi
  • 3.     Generalisasi
  • 4.     Realisasi

2.5. Diagram
Dalam UML ada 9 jenis diagram, yaitu Class Diagram, Object Diagram, Use-case Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, State-chart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram
2.6. Use Case
Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case. Komponen Pembentuk Use Case :
  • 1.     Actor

Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem
  • 2.     Use Case

Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
  • 3.     Relasi dalam Use Case

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1.     Association, menghubungkan link antar element.
2.     Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3.     Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
4.     Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
4.     Tipe relasi / stereotype yang mungkin terjadi pada Use Case diagram:
1.     <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2.     <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3.     <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.7. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana macam-macam alir berasal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaiman mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger pleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity tidak menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.
2.8. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinisialisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambar-kan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi). Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :
  1. Nama
  2. Atribut
  3. Metode
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
  1. Private, tidak dapat dipanggil dari luat kelas yang bersangkutan.
  2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.
  3. Public, dapat dipanggil siapa saja.
3. Analisa Pengembangan Sistem
3.1. Analisa Pengumpulan Data
Metodologi yang digunakan adalah metodologi System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem. Kelebihan meggunakan metologi pengembangan sistem informasi adalah Menjamin pendekatan yang konsisten dan mampu untuk diulang kembali pada berbagai proyek pengembanan sistem informasi dan mengurangi resiko akibat terjadinya kesalahan.

3.2. Analisa Permasalahan
  1. Deskripsi User
Pada sistem penyewaan kamar hotel mempunyai dua user, yatu receptionist dan pelanggan, yang mana untuk receptionist ruang lingkupnya adalah sebagai administrator pada sistem sedangkan ruang lingkup pelanggan sebagai user hanya bisa memesan kamar yang tersedia.
  1. Kondisi Sistem pada saat ini
Untuk kondisi sistem yang sedang berjalan saat ini masih tergolong manual, yang mana untuk memasukkan data pelanggan, data pemesanan kamar, data chekck-in serta check-out receptionist masih mencatat pada di buku reservasi kalaupun ada yang memakai komputer masih menginput secara manual.

  1. Pengembangan Sistem
Pada sistem ini receptionist akan dimudahkan pekerjaannya karena sistem telah terkomputerisasi dan pelanggan bisa memesan kamar secara online.

3.3. Analisa Kebutuhan Sistem
  1. Modul yang digunakan adalah modul data pengunjung hotel.
  2. Spesifikasi sistemnya adalah sistem dapat diakses secara online.
3.4. Solusi
Solusi yang ditawarkan adalah membangun sistem yang berbasis web serta sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan bagi receptionist dan pelanggan.

4. Perancangan Sistem
4.1. Skenario Sistem

4.2. Diagram
  1. Usecase

  1. Activity Diagram
  1. Class Diagram

5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini yaitu mempermudah receptionist dalam melakukan penginputan data-data yang sudah terkomputerisasi serta memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan kamar secara online.

5.2. Saran
Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini masih mempunyai banyak kekurangan, seperti :
  1. Ruang Lingkup hanya Receptionist dan pelanggan belum mencakup kebutuhan keseluruhan yang ada di hotel A.
  2. Belum menyediakan ruang lingkup pembayaran.
  3. Informasi yang diberikan melalui website agar diperbanyak lagi, agar pelanggan mendapatkan informasi lebih lengkap lagi.
Maka Sistem Informasi ini, masih perlu banyak tambahan demi kesempurnaan sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A.


Daftar Pustaka
[1]  S. Pressman,Ph. D. Roger, Rekayasa Perangkat Lunak, 2012, Andi, Yogyakarta.
[2]  Kurniawan Agus, Pemrograman Jaringan Dengan Java,  2011, Andi Publisher, Bandung.
[3]  Munawar, Pemodelan Visual Dengan UML,  2005, Andi, Yogyakarta.