Sunday, August 25, 2013

Sistem Informasi Pemerintahan di Kompetisikan

Semakin majunya negara Indonesia ini, semakin tinggi pula tuntutan terhadap penyediaan data dan informasi yang akurat. Penyediaan data menjadi sejalan dengan akselerasi yang dilaksanakan suatu daerah. Selain untuk keperluan perencanaan, data diperlukan untuk bahan dalam proses pembuatan keputusan yang efektif.
Ketersediaan data dan informasi suatu instansi/pemerintahan akan sangat membantu proses pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan bersama. Pengambilan kebijakan yang didukung oleh data akan berpengaruh besar terhadap pola implementasi yang dikerjakan. Keputusan yang diambil secara spekulasi biasanya akan berujung pada kegagalan.
Sistem informasi pemerintahan biasanya dilakukan melalui tender. Tender (Pelanggan) yaitu proses pengajuan penawaran yang dilakukan suatu perusahaan yang akan dilaksanakan. Menyeleksi dan Menetapkan Perusahaan sebagai pemenang yang akan melaksanakan pekerjaan/proyek. Namun, kadang tender seperti tender pembuatan sistem informasi pemerintahan banyak dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk memperoleh untung sebesar-besarnya yang seharusnya tidak memerlukan dana yang sebesar itu. Tender juga dinilai banyak menghabiskan dana.

Nah Pernah berpikir gak, bagaimana kalau semua sistem informasi pemerintahan tidak ditenderkan tapi dikompetisikan dengan pendaftaran gratis, lalu diuji oleh seseorang yang ahli dalam bidangnya. Ditentukan pemenangnya dan langsung diberikan hadiah. Mungkin ini lebih menghemat biaya pengeluaran pemerintah dari pada harus di tenderkan. (Lia P)

Monday, July 22, 2013

Kasus Kecurangan IT

Fraudster secara sengaja melakukan kecurangan-kecurangan untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh penyedia jasa telekomunikasi. Mereka melakukan dengan memanfaatkan kelemahan teknis sistem atau perangkat telekomunikasi itu sendiri, kelemahan manajemen atau pengelola telekomunikasi. Sayangnya, problem dan penyebabnya belum banyak diketahui oleh pihak pengelola maupun pengguna, kecuali mereka (yang menjadi korban fraud) harus menerima tanggungan rekening telepon yang besar.

Contoh kasus yang paling banyak terjadi disekitar kita adalah pencurian pulsa dengan cara memparalel pair kabel telepon (cip on fraud).

Penyelesaian alternatif dari beberapa konsep penyelesaian terhadap kasus pencurian pulsa lewat paralel kabel telepon (subscribe) yang pernah ada. Dengan menggunakan asumsi-asumsi teori dan empiris, dibangun beberapa asumsi cara/proses penggagalan terhadap kasus clip on fraud.

Disinilah, kemudian didesain sebuah sistem proteksi jaringan line telepon terhadap clip on fraud dengan menggunakan pembacaan taraf-taraf tegangan. Dengan diuji dan dianalisis secara teoritis sekaligus dibantu software CM2000 diharapkan desain yang dibangun memiliki perfoma yang baik dan aplikatif.

Berikut adalah beberapa contoh fraud yang telah ditangani oleh kepolisian  dan yang telah diekspose  ke media informasi.Secara umum keseluruhan contoh  kasus dibawah ini adalah fraud yang dilakukan oleh internal sistem dengan media komputer pada sistem tersebut .Berikut contoh kasus fraud :

  • Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
  • Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
  • Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.
  • Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.
  • Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
  • Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.
  • Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku  RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
  • Konspirasi (persekongkolan)  kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.

Daftar Pustaka






Menegakkan Martabat Profesional IT

Martabat Profesional IT sekarang Mulai tidak jelas kedudukannya, seseorang tanpa menjadi sarjana komputer bisa menjadi programmer dengan memperoleh sertifikat, lalu untuk apa ada fakultas Teknologi dan Informasi kalau semua orang bisa menjadi progammer hanya karena memiliki sertifikat.
Sebenarnya syarat untuk menjadi professional IT itu ada dua syarat yaitu :
  1.       Syarat Formal : Seorang Profesional IT harus lulusan Sarjana Komputer.
  2.       Syarat Keahlian :Seorang Profesional IT harus memiliki keahlian dalam bidangnya.

Tapi nyatanya syarat utama yaitu syarat formal sekarang sudah diacuhkan dan tidak memperdulikan mahasiswa yang pontang-panting mengejar lulusan Sarjana Komputer. Mungkin karena itu mahasiswa mengundurkan diri keluar dari kampus dan membuat usaha kecil-kecilan sampai akhirnya banyak yang menjadi pengusaha.
Kalau sudah begini bagaimana cara agar martabat professional IT diakui, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan kampanye kepedulian terhadap Martabat Profesional It dengan menggandeng mahasiswa dari kampus lain dan meminta agar pemerintah membuat peraturan dan sanksi keras bagi yang melanggar. Kedua yaitu mahasiswa lulusan Sarjana Komputer harus memiliki keahlian.


Mari bersama-sama calon dan Sarjana Komputer menyerukan “TEGAKKAN MARTABAT PROFESIONAL IT” jangan mau ditindas oleh orang luar yang bukan lulusan Sarjana Komputer.  ( Lia P )

Kampanye Kepedulian Terhadap Data

Kampanye Kepedulian Terhadap Data (Go Data), kita tidak perlu kampanye kejalan tapi peduli terhadap data yang menumpuk di Indonesia. Data itu sendiri adalah fakta yang menunjukkan kejadian yang masih mentah belum diatur dalam bentuk yang mudah dipahami orang dan masih memerlukan pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Bila data telah diolah maka jadilah suatu informasi yang merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Kampanye Kepedulian Terhadap Data adalah tindakan bersama-sama menyuarakan tentang pemeliharaan, penjagaan dan pengolahan data secara baik dan benar, karena berharganya suatu data makanya butuh perhatian terhadap data yang ada.
Nah apa jadinya bila data tidak diolah dengan baik dan benar? Data yang tidak diolah dengan benar akan membawa dampak buruk bagi pemilik dan penerimanya, Coba kalau data telah menjadi suatu informasi dan beredar di internet otomatis akan diketahui dan dilihat banyak orang, data yang baik pasti akan menjadi informasi yang baik pula tapi bila data privasi yang tidak pantas dan kadang disebarkan oleh diri sendiri dan orang lain dan menjadi makanan publik bisa gawat. Coba kita ingat sekarang banyak kasus-kasus yang bermula dari internet seperti foto, video dan berita yang mempertontonkan tanpa busana, adegan tak pantas dan lain-lain. Tidak hanya pemilik yang dirugikan tapi penerima informasi juga dirugikan apa akibat dari itu semua, tidak jarang penerima malah meniru dari informasi yang dia terima.
Sekarang tahukan bahaya dari menyimpan data yang tidak pantas, sebaiknya bagaimana mengolah data dengan baik? mungkin bisa dimulai dari hal-hal kecil dari diri sendiri, tidak perlu berfoto seksi atau merekam adegan yang tidak pantas dalam bentuk apapun, Cintai data karena data adalah sesuatu yang berharga jangan merusak moral bangsa dengan data-data yang membawa efek buruk, pedulilah terhadap data kita sendiri atau orang lain, jangan biarkan data pembawa efek negatif semakin menumpuk dan semakin menggerogoti hati bangsa Indonesia tercinta ini. Hapus data tidak bermanfaat dan olah dengan baik dan benar.
Dengan kepedulian masing-masing maka data akan terjaga dengan baik. Serukan “ Go Data, Cintai Data Karena Berharga Bagi Dirimu dan Orang Lain “. ( Lia P ).




Dana 1Miliar Untuk Membenahi Sistem Informasi Nasional

Apa yang kita lakukan jika mendapat tanggung jawab oleh Presiden untuk membenahi sistem informasi nasional yang ada pada saat ini di Indonesia dengan dana 1triliun? Jika menarik kesimpulan dari ulasan saya mengenai sistem informasi nasional, maka dapat disimpulkan bahwa kita harus membenahi permasahan yang paling utama yaitu menyediakan jaringan infrastruktur sistem informasi di daerah pelosok-pelosok agar tidak terjadi kecemburuan sosial.
            Beberapa hal yang harus dibenahi terlebih dahulu adalah pengembangan infrastruktur yang mencakup hal-hal fundamental seperti :
1.      Kepemimpinan (Leadership) : mempunyai jiwa kepemimpinan yang bisa mengendalikan, menangani dan mengelola suatu pekerjaan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Sumber Daya Manusia (Brainware) : SDM ini sangat dibutuhkan tapi untuk menjalankan perbaikan infrastruktur sistem informasi dengan mengutamakan dari internal sebelum dilakukan rekruitmen, dengan seleksi secara ketat untuk mendapatkan produktivitas kerja yang optimal.
3.      Regulasi (Regulation) : Peraturan yang dijadikan sebagai acuan agar tidak keluar dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber Daya Manusia yang paling utama berperan dalam membenahi Sistem Informasi yang ada di Indonesia. SDM itu sendiri harus memiliki keahlian dalam bidang ini, harus mengerti fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi. Untuk itu harus ada pelatihan khusus yang nantinya mereka akan menggunakan dari pada aplikasi tersebut. Di butuhkan pemimpin atau leadership karena sebagai pengerak, pengendali dan mengelola dari Sumber Daya Manusia itu sendiri, pelatihan akan dilakukan oleh pemimpin yang mampu memberikan skill atau kemampuan pada SDM yang akan berperan dalam pembenahan Sistem Informasi Nasional. Peraturan itu sendiri dibuat agar meminimalisir kesalahan yang terjadi dan tetap focus pada tujuan yang ingin dicapai dari pembenahan sistem informasi nasional.
Selain itu adalah pembenahan infrastruktur yang mencakup masalah teknis sistem informasi yaitu :
1.      Infrastruktur Jaringan (Network Infrastructure Layer)
2.      Infrastruktur Informasi (Content Infrastructure Layer)
3.      Infrastruktur Aplikasi (Application Infrastructure Layer)

Infrastruktur diatas digunakan untuk mengumpulkan data dan menyimpan data secara baik sehingga semua data tertata dengan rapi. Sehingga memerlukan sarana prasana yang didukung dengan komputer dan pc yang yang memadai dengan itu Infrastruktur Aplikasi bisa digunakan. Infrastruktur Jaringan juga harus kuat dan stabil, khususnya daerah pelosok memerlukan perhatian khusus yang umumnya belum ada Inftastruktur Jaringan yang tersedia menyulitkan mereka untuk berkembang dan menikmati teknologi yang sudah berkembang di daerah perkotaan.  Infrastruktur Informasi juga sangat penting untuk pengambilan keputusan maka dari itu, informasi harus tepat dan akurat agar tidak merugikan pihak manapun dan disalah gunakan oleh beberapa pihak.
Semoga kedepan Sistem Informasi di Indonesia semakin kuat dan stabil, khususnya pada Inftrastruktur Jaringan yang saat ini di daerah metropolitan kadang juga tidak stabil. Jayalah Indonesiaku. (Lia P)


Ulasan Tentang Sistem Informasi Nasional

Sistem informasi itu sendiri memiliki pengertian kombinasi dari teknologi informasi dan sumber daya manusia yang mengoperasikannya untuk mendukung operasi dan manajemen serta memproses transaksi-transaksi terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi nasional saat ini telah mengalami peningkatan dalam berbagai hal seperti misalnya sistem informasi perhotelan, sistem informasi penjualan, dan lain-lain. Perkembangan didukung oleh perkembangan teknologi terutama internet. Internet merupakan media yang efisien dan praktis dibanding media lain seperti koran. Karena di internet seseorang dengan mudah mencari, merubah dan menambahkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Artinya sistem informasi tidak hanya membawa dampak positif tapi juga membawa dampak negatif yang akhirnya disalah gunakan oleh beberapa pihak untuk melakukan kejahatan melalui media internet.
Sebagai masyarakat kita harus lebih pandai untuk menfilter setiap informasi yang di dapat harus yang mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi dan dapat dipercaya. Dibawah ini dampak positif dan negatif dari penggunaan sistem informasi nasional.
Dampak positif yang berasal dari penggunaan sistem informasi nasional adalah sebagai berikut :
1.      Membantu dalam mempercepat pekerjaan.
2.      Dapat mencari informasi yang dibutuhkan (lowongan pekerjaaan, politik, buku, film, artis, teman, dan lain-lain) yang semua telah tersedia dalam sistem informasi nasional.
3.      Pengambilan keputusan yang di dapat dari sistem informasi.
4.      Berbisnis melalui internet dari penjualan sampai pembelian.

Dampak negatif yang berasal dari penggunaan sistem informasi nasional adalah
  1. Terutama anak-anak bisa mengakses sesuatu yang belum pantas dilihat oleh mereka.
  2. Semua orang bisa mengupload foto dan video yang tidak pantas.
  3. Di salah gunakan untuk melakukan penipuan melalui penjualan online atau sering kita disebut e-commerce yang sekarang ini lagi trend dan meraup omset yang lebih menjanjikan.
  4. Di gunakan untuk melakukan kejahatan dan pelecehan terhadap wanita-wanita contoh kejahatan melaui media fb yang saat ini lagi ramai diberitakan.
Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif dari penggunaan sistem informasi nasional, yaitu peraturan yang ketat melarang dan memberi sanksi bagi siapa yang menyalah gunakan sistem informasi dan pemblokiran terhadap yang melanggar. Tidak hanya berupa peraturan tapi harus dijalankan peraturan itu agar semua nyaman menggunakan sistem informasi nasional dengan bijak dari kalangan anak-anak juga tidak harus dipantau orang tuanya.

Sistem informasi saat ini juga belum bisa dimanfaatkan oleh semua orang terutama didaerah pelosok yang belum tersedia jaringan infrastruktur sistem informasi. Persoalan ini seakan menjadi momok yang dibahas setiap saat tapi tidak kunjung ada perbaikan yang menjadikan pengembangan sistem informasi nasional lambat. Bila semua jaringan telah tersedia diseluruh pelosok-pelosok maka sistem informasi nasional akan berkembang dengan baik dan memudahkan untuk pengambilan keputusan dengan cepat, akurat dan dapat di percaya. (Lia P)

Tuesday, June 11, 2013

Jawaban UAS CHM/CRM

1.
a)      Brand loyalty (kesetiaan terhadap merek) Merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merk. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke merk produk lain, terutama jika didapati merk tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain. Konsumen yang loyal umumnya akan melanjutkan pembelian merk tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternative merk produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya;
b)      Brand Name Awereness (kesadaran merk) menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali mengingat kembali suatu merk sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu;
c)      Brand association segala ke-san yang muncul dibenak seorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Variabel ini berkaitan dengan persepsi yang terbentuk dibenak konsumen mengenai karakteristik atau atribut-atribut yang dimiliki olehsuatu merk. Kesan-kesan yang Nampak pada suatu merk akan meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merk, atau dengan semakin seringnya penampakan merk tersebut dalam strategi komunikasinya;
d)     Perceived quality (persepsi terhadap kualitas) dapat didefinisikan sebagai presepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Perceived Quality yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut;
e)      Other Proprietary brand assets brand equity yang lainnya seperti paten, trademark.
2. Customer Equity : Ekuitas Pelanggan adalah total nilai umur hidup semua pelanggan perusahaan yang didiskontokan, jadi semakin setia pelanggan semakin tinggi ekuitas pelanggan.
Yang mempengaruhi ekuitas pelanggan: ekuitas nilai, ekuitas merek, dan ekuitas relasional.
a)      Ekuitas Nilai adalah penilaian objektif pelanggan atas kegunaan tawaran berdasarkan pemikirannya tentang manfaat yang kemudian dihubunganungkan dengan biayanya. Sub-pendorong (sub drivers) ekuitas nilai adalah mutu, harga, dan kenyamanan. Tiap-tiap industri harus mendefinisikan faktor-faktor spesifik yang melandasi tiap-tiap sub pendorong untuk menemukan program yang bisa memperbaiki ekuitas nilai. Penumpang pesawat udara mungkin mendefinisikan mutu sebagai luasnya tempat duduk; tamu hotel mungkin mendefinisikan mutu sebagai ukuran kamar. Ekuitas nilai memberi sumbangan terbesar pada ekuitas pelanggan jika produk itu terdiferensiasi dan jika produk itu lebih rumit serta perlu dievaluasi. Ekuitas nilai sangat mendorong ekuitas pelanggan di pasar bisnis.
b)      Ekuitas  Merek adalah penilaian subjektif dan tak berwujud pelanggan terhadap merek, yang di luar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif. Sub-pendorong ekuitas merek adalah kesadaran merek pelanggan, sikap pelanggan terhadap merek, dan pemikiran pelanggan mengenai etika merek. Perusahaan menggunakan iklan, humas, dan alat komunikasi lain untuk mempengaruhi sub-pendorong itu. Ekuitas merek itu lebih penting daripada pendorong ekuitas pelanggan lainnya jika produknya kurang terdiferensiasi dan memiliki dampak emosional yang lebih besar.
c)      Ekuitas Relasional adalah kecenderungan pelanggan untuk setia pada merek, yang di luar dan melampaui penilaian objektif dan subjektif atas nilainya. Sub-pendorong ekuitas relasional mencakup program kesetiaan, program pemahaman dan perlakuan khusus, program pembentukan komunitas dan program pembentukan pengetahuan. Ekuitas relasional sangat penting jika relasi pribadi banyak diperhitungkan dan jika pelanggan terus berhubunganungan dengan para pemasok sepenuhnya berdasarkan kebiasaan atau keengganan yang tidak pernah berubah.
3. Aplikasi CRM dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu masing-masing: Operational CRM, Analytical CRM, dan Collaborative CRM. Karakteristik dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
a)      Operational CRM merupakan kumpulan dari aplikasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan proses transaksional yang berhubungan dengan pelayanan pada pelanggan. Terdapat 3 (tiga) tipe aplikasi dalam domain ini. Pertama, aplikasi mobile office yang diinstalasi pada perangkat digital (digital devices) portable – seperti handphone, personal digital assistant, notebook, dan lain-lain - yang digunakan oleh sejumlah salesman atau company agent yang lain untuk melayani pelanggan. Kedua, aplikasi front office yang digunakan oleh salesman, marketing agent, atau customer service sebagai alat bantu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang menghubungi mereka sehari-hari. Ketiga, aplikasi back office yang merupakan aplikasi penunjang sejumlah aplikasi utama dalam dua domain terdahulu.

b)      Analytical CRM merupakan kumpulan dari aplikasi yang digunakan khususnya oleh para pimpinan, manajer, dan supervisor dalam usahanya mengambil sejumlah keputusan (decision making) penting, baik yang bersifat strategis maupun operasional. Jantung dari domain aplikasi ini terletak pada sebuah data warehouse yang berisi data dan informasi lengkap mengenai seluruh profil pelanggan beserta rekaman transaksi dan “perilaku”-nya. Keseluruhan data dan informasi inilah yang akan menjadi dasar kajian/analisa manajemen terhadap karakteristik pelanggan yang dimiliki perusahaan, sehingga manajemen dapat mengambil sejumlah langkah-langkah strategis dalam usahanya memahami kebutuhan dan menjalin relasi intensif dengan pelanggannya.

c)      Collaborative CRM merupakan kumpulan dari aplikasi yang memiliki fungsi utama untuk membantu manajemen dan karyawan perusahaan dalam menjalin aktivitas komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi secara efektif dengan para pelanggan perusahaan. Dengan menggunakan beragam kanal akses (access channels) seperti website, tele conference, email, chatting, fax, e-receptionist, dan lain-lain diharapkan akan diperoleh sebuah mekanisme interaksi yang dapat memuaskan pelanggan karena seluruh kepentingan dan kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan.•
4.
a)      Perangkat Lunak : Pasar perangkat lunak CRM merukan bagian dari pasar perangkat lunak aplikasi perusahaan (EAS) sedunia yang mencakup tiga perangkat utama, yakni manajemen rantai pasokan (SCM), perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), dan CRM.
b)      Geografi : Pertumbuhan dimasa depan diharapkan berasal dari fokus terhadap pusat-pusat kontak yang telah diperbaharui (sebagai perluasan terhadap pusat layanan telepon tradisional), analisis dan otomatisasi pemasaran, dan otomatisasi layanan pelanggan melalui banyak jalur.
c)      Industri : Industri sebagai pelopor  yang menerapkan program tersebut, seperti perbankan, keuangan, dan telekomunikasi diharapkan mengalami pertumbuhan moderat sekitar 10 persen pertahun dari 2002 hingga 2006. Pertumbuhan industri tertinggi diharapkan merupakan indutri jasa yang mengaplikasi CRM pada skala luas, misal perdagangan grosir, pergudangan, dan jasa-jasa profesional. Pertumbuhan sedang diharapkan dalam sektor publik, jasa, dan pabrikan proses (khusunya barang konsumsi
d)     Partisipasi Pasar : Ekosistem CRM tersusun atas Vendor perangkat lunak, vendor prangkat keras, infrastruktur, and penyediaan layanan.
e)      Para Vendor Software : Pemain yang paling dikenal di pasar CRM adalah vendor software. Spesialis vendor CRM tingkat atas pada tahun 2001 sbb:
1. Siebel (Spesialis CRM)
2. SAP (Enterprise suite)
3. Orache (Enterprise suite)
4. Peoplesoft (Enterprise suite)
5. Pendukung rantai nilai CRM
  1. Pimpinan: Pimpinan sangat penting bagi keberhasilan penerapan CRM, karena :
a)      Pimpinan memutuskan apakah CRM difokuskan pada tujuan strategis, operational atau Analisis
b)      Biaya Implementasi CRM bisa sangat mahal.
c)      Pimpinan perlu memprioritaskan program CRM
d)     Pimpinan Memberikan pengawasan.
e)      Pimpinan meniadakan sekat-sekat bangunan fungsional, karena lintas unit fungsional.
Budaya : Pola nilai dan keyakinan bersama yang membantu individu-individu dalam memahami fungsi operasional sehingga memberikan norma perilaku kepada mereka di dalam organisasi.
  1. Data dan Teknologi Informasi
a)      Penguasaan, penyimpanan, peningkatan, perawatan, pengdistribusian dan penggunaan informasi pelanggan merupakan elemen yang sangat penting bagi stategi CRM.
b)      Persyaratan data untuk strategi CRM ditentukan oleh keputusan dan kegiatan yang dibuat dan dilakukan dalam kelima tahapan utama rantai nilai CRM.


  1. Sumber Daya Manusia : merupakan elemen yang paling penting dalam kinerja strategi CRM, karena :
a)      SDM mengembangkan strategi CRM.
b)      SDM memilih solusi TI.
c)      SDM menerapkan dan menggunakan solusi TI.
d)     SDM lintas fungsi saling berkoordinasi dalam menjalankan CRM.
e)      SDM membuat dan menyimpan data pelanggan.
f)       SDM merancang proses pemasaran, penjualan dan pelayanan.
g)      SDM memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kepuasan dan perawatan pelanggan ketika mereka beinteraksi dengan pelanggan.
  1. Proses : Cara dimana segala sesuatu dilakukan oleh perusahaan.
a)      Dari perspektif CRM, proses perlu dirancang dan dioperasikan sehingga mereka berkontribusi bagi penciptaan nilai atau setidaknya tidak merusak nilai yang telah diciptakan bagi pelanggan.
b)      Pembuatan flowchart adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengungkap proses-proses CRM yang ada.
Contoh : Proses penawaran rekening, proses pembukaan rekening, proses penerimaan telepon, proses pemeriksaan kredit dsb


Tuesday, January 1, 2013

Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A

Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A
Abstrak
Teknologi yang semakin berkembang membuat perusahaan dibidang perhotelan mulai mengembangkan segala sesuatunya denggan menggunakan teknologi informasi. Dari mulai pemesanan kamar, proses check-in dan check-out serta informasi-informasi yang dihotel A dulunya dilakukan secara manual. Maka akan dikembangkan sistem informasi penyewaan kamar hotel A dengan cara online dan memudahkan untuk mengelola data. Sistem informasi penyewaan dapat memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan hotel dalam melakukan pemesanan kamar hotel. Selain itu pengunjung juga dapat memperoleh informasi yang ada di hotel A.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Penyewaan, Hotel.
Oleh :
Lia Pujianingsih (41111015)




1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan sistem informasi perhotelan. Karena dengan adanya teknologi informasi maka akan menghasilakan informasi yang teoat dan akurat sehingga keputusan bisa diambil secara cepat.
Teknologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi penyewaaan hotel A adalah melalui internet. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan hotel. Karena dengan melakukan pencatatan secara manual atau menginput dikomputer secara manual akan menyita waktu bagi pihak receptionist maupun pelanggan hotel yang harus dating langsung ke hotel untuk melakukan pemesanan kamar.
Diharapkan dengan adanya sistem informasi penyewaan kamar Hotel A akan mempercepat proses penyewaan dan memberikan informasi yang tepat dan akurat melalui web Hotel A.

1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat disusun perumusan masalahnya adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi penyewaan kamar hotel A dengan cara online yang mudah digunakan dalam mngelola data-data pemesanan kamar hotel.

1.3. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat sistem informasi yang memudahkan dalam proses pemesanan kamar hotel. Kegunaannya adalah sebagai media promosi hotel sehingga dapat dikenal dari berbagai kota luar.

1.4. Ruang Lingkup
Masalah-masalah yang dibahas akan diberikan ruang lingkup, yaitu :
  • 1.      Sistem ini terbatas pada pengelolaan informasi mengenai pemesanan kamar yang ada di Hotel A.
  • 2.     Penyewaan kamar dibagi menjadi dua yaitu penyewaan langsung dan penyewaan tidak langsung.
  • 3.     Penyewaan tidak langsung hanya dapat dilakukan setelah penyewa mendaftarkan diri dan melakukan login.
  • 4.     Penyewaan langsung dilakukan ketika penyewa melakukan penyewaan di komputer hotel A dengan inputan data receptionist.

2. Studi Pustaka
2.1. UML
Pada pendekatan terstruktur, kita kenal “tool” perancangan data seperti DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), Flow Chart dll. Sedangkan pada pendekatan objek coba diperkenalkan satu model yang disebut UML (Unified Modeling Language).
Secara umum, UML merupakan bahasa untuk visualisasi (cara untuk mengkomunikasikan ide), spesifikasi (adanya model yang tidak bersifat ambigu), konstruksi serta dokumentasi.
2.2. Ciri Khas UML
UML memiliki Ciri Khas :
  • Use-Case Driven Language

Sasaran dan pemodelan adalah memandu para pengembang dalam menciptakan perangkat lunak yang dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna secara efisien.

  • 2.     Architecture-Centric Language

UML mendefinisikan arsitektur perangkat lunak adalah Organisasi dari system, elemen serta antarmuka yang tercakup dalam system, dan Fungsionalitas, kinerja, penggunaan ulang, batasan teknologi, faktor estetika serta ekonomi.
  • 3.     Iterative and Incremental Language

Pengembangan perangkat lunak tidak bersifat linear.

2.3. Keunggulan Metodologi UML
  • 1.     Uniformity
  • 2.     Understandability
  • 3.     Stability
  • 4.     Reusability

2.4. Relationship
            Suatu hubungan yang terjadi antar elemen dalam UML. Ada 4 macam relationship dalam UML, yaitu :
  • 1.     Dependency (kebergantungan)
  • 2.    Asosiasi
  • 3.     Generalisasi
  • 4.     Realisasi

2.5. Diagram
Dalam UML ada 9 jenis diagram, yaitu Class Diagram, Object Diagram, Use-case Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, State-chart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram
2.6. Use Case
Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case. Komponen Pembentuk Use Case :
  • 1.     Actor

Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem
  • 2.     Use Case

Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
  • 3.     Relasi dalam Use Case

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1.     Association, menghubungkan link antar element.
2.     Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3.     Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
4.     Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
4.     Tipe relasi / stereotype yang mungkin terjadi pada Use Case diagram:
1.     <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2.     <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3.     <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.7. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana macam-macam alir berasal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaiman mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger pleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity tidak menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.
2.8. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinisialisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambar-kan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi). Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :
  1. Nama
  2. Atribut
  3. Metode
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
  1. Private, tidak dapat dipanggil dari luat kelas yang bersangkutan.
  2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.
  3. Public, dapat dipanggil siapa saja.
3. Analisa Pengembangan Sistem
3.1. Analisa Pengumpulan Data
Metodologi yang digunakan adalah metodologi System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem. Kelebihan meggunakan metologi pengembangan sistem informasi adalah Menjamin pendekatan yang konsisten dan mampu untuk diulang kembali pada berbagai proyek pengembanan sistem informasi dan mengurangi resiko akibat terjadinya kesalahan.

3.2. Analisa Permasalahan
  1. Deskripsi User
Pada sistem penyewaan kamar hotel mempunyai dua user, yatu receptionist dan pelanggan, yang mana untuk receptionist ruang lingkupnya adalah sebagai administrator pada sistem sedangkan ruang lingkup pelanggan sebagai user hanya bisa memesan kamar yang tersedia.
  1. Kondisi Sistem pada saat ini
Untuk kondisi sistem yang sedang berjalan saat ini masih tergolong manual, yang mana untuk memasukkan data pelanggan, data pemesanan kamar, data chekck-in serta check-out receptionist masih mencatat pada di buku reservasi kalaupun ada yang memakai komputer masih menginput secara manual.

  1. Pengembangan Sistem
Pada sistem ini receptionist akan dimudahkan pekerjaannya karena sistem telah terkomputerisasi dan pelanggan bisa memesan kamar secara online.

3.3. Analisa Kebutuhan Sistem
  1. Modul yang digunakan adalah modul data pengunjung hotel.
  2. Spesifikasi sistemnya adalah sistem dapat diakses secara online.
3.4. Solusi
Solusi yang ditawarkan adalah membangun sistem yang berbasis web serta sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan bagi receptionist dan pelanggan.

4. Perancangan Sistem
4.1. Skenario Sistem

4.2. Diagram
  1. Usecase

  1. Activity Diagram
  1. Class Diagram

5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini yaitu mempermudah receptionist dalam melakukan penginputan data-data yang sudah terkomputerisasi serta memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan kamar secara online.

5.2. Saran
Sistem Informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini masih mempunyai banyak kekurangan, seperti :
  1. Ruang Lingkup hanya Receptionist dan pelanggan belum mencakup kebutuhan keseluruhan yang ada di hotel A.
  2. Belum menyediakan ruang lingkup pembayaran.
  3. Informasi yang diberikan melalui website agar diperbanyak lagi, agar pelanggan mendapatkan informasi lebih lengkap lagi.
Maka Sistem Informasi ini, masih perlu banyak tambahan demi kesempurnaan sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A.


Daftar Pustaka
[1]  S. Pressman,Ph. D. Roger, Rekayasa Perangkat Lunak, 2012, Andi, Yogyakarta.
[2]  Kurniawan Agus, Pemrograman Jaringan Dengan Java,  2011, Andi Publisher, Bandung.
[3]  Munawar, Pemodelan Visual Dengan UML,  2005, Andi, Yogyakarta.