Sistem Informasi
Penyewaan Kamar Hotel A
Abstrak
Teknologi yang semakin berkembang
membuat perusahaan dibidang perhotelan mulai mengembangkan segala sesuatunya
denggan menggunakan teknologi informasi. Dari mulai pemesanan kamar, proses
check-in dan check-out serta informasi-informasi yang dihotel A dulunya
dilakukan secara manual. Maka akan dikembangkan sistem informasi penyewaan
kamar hotel A dengan cara online dan memudahkan untuk mengelola data. Sistem
informasi penyewaan dapat memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan
hotel dalam melakukan pemesanan kamar hotel. Selain itu pengunjung juga dapat
memperoleh informasi yang ada di hotel A.
Kata
Kunci : Sistem Informasi, Penyewaan, Hotel.
Oleh
:
Lia
Pujianingsih (41111015)
1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan
teknologi saat ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan sistem informasi
perhotelan. Karena dengan adanya teknologi informasi maka akan menghasilakan
informasi yang teoat dan akurat sehingga keputusan bisa diambil secara cepat.
Teknologi
yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi penyewaaan hotel A adalah
melalui internet. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan bagi
receptionist dan pelanggan hotel. Karena dengan melakukan pencatatan secara
manual atau menginput dikomputer secara manual akan menyita waktu bagi pihak
receptionist maupun pelanggan hotel yang harus dating langsung ke hotel untuk
melakukan pemesanan kamar.
Diharapkan
dengan adanya sistem informasi penyewaan kamar Hotel A akan mempercepat proses
penyewaan dan memberikan informasi yang tepat dan akurat melalui web Hotel A.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat
disusun perumusan masalahnya adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi
penyewaan kamar hotel A dengan cara online yang mudah digunakan dalam mngelola
data-data pemesanan kamar hotel.
1.3. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
yang ingin dicapai adalah membuat sistem informasi yang memudahkan dalam proses
pemesanan kamar hotel. Kegunaannya adalah sebagai media promosi hotel sehingga
dapat dikenal dari berbagai kota luar.
1.4. Ruang Lingkup
Masalah-masalah yang dibahas
akan diberikan ruang lingkup, yaitu :
- 1. Sistem ini terbatas pada pengelolaan informasi mengenai pemesanan kamar yang ada di Hotel A.
- 2. Penyewaan kamar dibagi menjadi dua yaitu penyewaan langsung dan penyewaan tidak langsung.
- 3. Penyewaan tidak langsung hanya dapat dilakukan setelah penyewa mendaftarkan diri dan melakukan login.
- 4. Penyewaan langsung dilakukan ketika penyewa melakukan penyewaan di komputer hotel A dengan inputan data receptionist.
2.
Studi Pustaka
2.1. UML
Pada
pendekatan terstruktur, kita kenal “tool” perancangan data seperti DFD (Data
Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), Flow Chart dll.
Sedangkan pada pendekatan objek coba diperkenalkan satu model yang disebut UML
(Unified Modeling Language).
Secara umum, UML merupakan
bahasa untuk visualisasi (cara untuk mengkomunikasikan ide), spesifikasi
(adanya model yang tidak bersifat ambigu), konstruksi serta dokumentasi.
2.2. Ciri Khas UML
UML
memiliki Ciri Khas :
- Use-Case Driven Language
Sasaran dan pemodelan adalah
memandu para pengembang dalam menciptakan perangkat lunak yang dapat memenuhi
semua kebutuhan pengguna secara efisien.
- 2. Architecture-Centric Language
UML
mendefinisikan arsitektur perangkat lunak adalah Organisasi dari system, elemen
serta antarmuka yang tercakup dalam system, dan Fungsionalitas, kinerja,
penggunaan ulang, batasan teknologi, faktor estetika serta ekonomi.
- 3. Iterative and Incremental Language
Pengembangan perangkat lunak
tidak bersifat linear.
2.3. Keunggulan Metodologi
UML
- 1. Uniformity
- 2. Understandability
- 3. Stability
- 4. Reusability
2.4. Relationship
Suatu
hubungan yang terjadi antar elemen dalam UML. Ada 4 macam relationship dalam
UML, yaitu :
- 1. Dependency (kebergantungan)
- 2. Asosiasi
- 3. Generalisasi
- 4. Realisasi
2.5. Diagram
Dalam UML ada 9 jenis diagram, yaitu Class Diagram,
Object Diagram, Use-case Diagram, Sequence Diagram, Collaboration
Diagram, State-chart Diagram, Activity Diagram, Component
Diagram, Deployment Diagram
2.6. Use Case
Sebuah use case
menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem.
Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem
sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu
bentuk naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap
use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi
struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus
ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case. Komponen Pembentuk Use Case :
- 1. Actor
Pada
dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat
terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut
mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang
berinteraksi dengan sistem
- 2. Use Case
Use
case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
- 3. Relasi dalam Use Case
Ada beberapa
relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association,
menghubungkan link antar element.
2. Generalization, disebut
juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari
elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah
element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
4. Aggregation, bentuk
assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
4. Tipe relasi / stereotype yang mungkin terjadi pada Use
Case diagram:
1. <<include>>,
yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana
pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2. <<extends>>,
kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan
alarm.
3. <<communicates>>, mungkin
ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates
association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship
yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.7. Activity Diagram
Activity
Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana macam-macam alir berasal, decision yang mungkin terjadi,
dan bagaiman mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses
parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity Diagram
merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan
sebagian besar transisi di trigger pleh selesainya state sebelumnya (internal
processing). Oleh karena itu activity tidak menggambarkan proses-proses dan
jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.
2.8. Class Diagram
Class
adalah sebuah spesifikasi yang jika diinisialisasi akan menghasilkan sebuah
objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambar-kan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi). Class Diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class package dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class
memiliki tiga area pokok :
- Nama
- Atribut
- Metode
Atribut
dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
- Private,
tidak dapat dipanggil dari luat kelas yang bersangkutan.
- Protected,
hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak yang
mewarisinya.
- Public,
dapat dipanggil siapa saja.
3. Analisa
Pengembangan Sistem
3.1. Analisa Pengumpulan Data
Metodologi
yang digunakan adalah metodologi System
Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan
metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem.
Kelebihan meggunakan metologi pengembangan sistem informasi adalah Menjamin
pendekatan yang konsisten dan mampu untuk diulang kembali pada berbagai proyek
pengembanan sistem informasi dan mengurangi resiko akibat terjadinya kesalahan.
3.2. Analisa Permasalahan
- Deskripsi User
Pada sistem penyewaan kamar hotel mempunyai dua user, yatu receptionist dan pelanggan, yang mana untuk receptionist ruang lingkupnya adalah sebagai administrator pada sistem sedangkan ruang lingkup pelanggan sebagai user hanya bisa memesan kamar yang tersedia.
- Kondisi Sistem
pada saat ini
Untuk kondisi sistem yang sedang berjalan saat ini masih
tergolong manual, yang mana untuk memasukkan data pelanggan, data pemesanan kamar, data chekck-in serta check-out receptionist masih mencatat pada di buku reservasi kalaupun
ada yang memakai komputer masih menginput secara manual.
- Pengembangan
Sistem
Pada
sistem ini receptionist akan dimudahkan pekerjaannya karena sistem telah
terkomputerisasi dan pelanggan bisa memesan kamar secara online.
3.3. Analisa Kebutuhan Sistem
- Modul yang
digunakan adalah modul data pengunjung hotel.
- Spesifikasi
sistemnya adalah sistem dapat diakses secara online.
3.4. Solusi
Solusi
yang ditawarkan adalah membangun sistem yang berbasis web serta sistem yang
sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan bagi receptionist dan pelanggan.
4.
Perancangan Sistem
4.1. Skenario Sistem
4.2. Diagram
- Usecase
- Activity Diagram
- Class Diagram
5.
Penutup
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang diambil dari sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini yaitu
mempermudah receptionist dalam melakukan penginputan data-data yang sudah
terkomputerisasi serta memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan kamar
secara online.
5.2. Saran
Sistem
Informasi Penyewaan Kamar Hotel A ini masih mempunyai banyak kekurangan,
seperti :
- Ruang Lingkup
hanya Receptionist dan pelanggan belum mencakup kebutuhan keseluruhan yang
ada di hotel A.
- Belum
menyediakan ruang lingkup pembayaran.
- Informasi yang diberikan melalui website agar diperbanyak lagi, agar pelanggan mendapatkan informasi lebih lengkap lagi.
Maka Sistem Informasi ini, masih perlu
banyak tambahan demi kesempurnaan sistem informasi Penyewaan Kamar Hotel A.
Daftar
Pustaka
[1]
S. Pressman,Ph. D. Roger, Rekayasa Perangkat Lunak, 2012, Andi,
Yogyakarta.
[2] Kurniawan Agus, Pemrograman Jaringan Dengan
Java, 2011, Andi Publisher, Bandung.
[3] Munawar, Pemodelan Visual Dengan UML, 2005, Andi, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment