Monday, July 22, 2013

Kasus Kecurangan IT

Fraudster secara sengaja melakukan kecurangan-kecurangan untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh penyedia jasa telekomunikasi. Mereka melakukan dengan memanfaatkan kelemahan teknis sistem atau perangkat telekomunikasi itu sendiri, kelemahan manajemen atau pengelola telekomunikasi. Sayangnya, problem dan penyebabnya belum banyak diketahui oleh pihak pengelola maupun pengguna, kecuali mereka (yang menjadi korban fraud) harus menerima tanggungan rekening telepon yang besar.

Contoh kasus yang paling banyak terjadi disekitar kita adalah pencurian pulsa dengan cara memparalel pair kabel telepon (cip on fraud).

Penyelesaian alternatif dari beberapa konsep penyelesaian terhadap kasus pencurian pulsa lewat paralel kabel telepon (subscribe) yang pernah ada. Dengan menggunakan asumsi-asumsi teori dan empiris, dibangun beberapa asumsi cara/proses penggagalan terhadap kasus clip on fraud.

Disinilah, kemudian didesain sebuah sistem proteksi jaringan line telepon terhadap clip on fraud dengan menggunakan pembacaan taraf-taraf tegangan. Dengan diuji dan dianalisis secara teoritis sekaligus dibantu software CM2000 diharapkan desain yang dibangun memiliki perfoma yang baik dan aplikatif.

Berikut adalah beberapa contoh fraud yang telah ditangani oleh kepolisian  dan yang telah diekspose  ke media informasi.Secara umum keseluruhan contoh  kasus dibawah ini adalah fraud yang dilakukan oleh internal sistem dengan media komputer pada sistem tersebut .Berikut contoh kasus fraud :

  • Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
  • Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
  • Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.
  • Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.
  • Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
  • Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.
  • Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku  RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
  • Konspirasi (persekongkolan)  kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.

Daftar Pustaka






Menegakkan Martabat Profesional IT

Martabat Profesional IT sekarang Mulai tidak jelas kedudukannya, seseorang tanpa menjadi sarjana komputer bisa menjadi programmer dengan memperoleh sertifikat, lalu untuk apa ada fakultas Teknologi dan Informasi kalau semua orang bisa menjadi progammer hanya karena memiliki sertifikat.
Sebenarnya syarat untuk menjadi professional IT itu ada dua syarat yaitu :
  1.       Syarat Formal : Seorang Profesional IT harus lulusan Sarjana Komputer.
  2.       Syarat Keahlian :Seorang Profesional IT harus memiliki keahlian dalam bidangnya.

Tapi nyatanya syarat utama yaitu syarat formal sekarang sudah diacuhkan dan tidak memperdulikan mahasiswa yang pontang-panting mengejar lulusan Sarjana Komputer. Mungkin karena itu mahasiswa mengundurkan diri keluar dari kampus dan membuat usaha kecil-kecilan sampai akhirnya banyak yang menjadi pengusaha.
Kalau sudah begini bagaimana cara agar martabat professional IT diakui, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan kampanye kepedulian terhadap Martabat Profesional It dengan menggandeng mahasiswa dari kampus lain dan meminta agar pemerintah membuat peraturan dan sanksi keras bagi yang melanggar. Kedua yaitu mahasiswa lulusan Sarjana Komputer harus memiliki keahlian.


Mari bersama-sama calon dan Sarjana Komputer menyerukan “TEGAKKAN MARTABAT PROFESIONAL IT” jangan mau ditindas oleh orang luar yang bukan lulusan Sarjana Komputer.  ( Lia P )

Kampanye Kepedulian Terhadap Data

Kampanye Kepedulian Terhadap Data (Go Data), kita tidak perlu kampanye kejalan tapi peduli terhadap data yang menumpuk di Indonesia. Data itu sendiri adalah fakta yang menunjukkan kejadian yang masih mentah belum diatur dalam bentuk yang mudah dipahami orang dan masih memerlukan pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Bila data telah diolah maka jadilah suatu informasi yang merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Kampanye Kepedulian Terhadap Data adalah tindakan bersama-sama menyuarakan tentang pemeliharaan, penjagaan dan pengolahan data secara baik dan benar, karena berharganya suatu data makanya butuh perhatian terhadap data yang ada.
Nah apa jadinya bila data tidak diolah dengan baik dan benar? Data yang tidak diolah dengan benar akan membawa dampak buruk bagi pemilik dan penerimanya, Coba kalau data telah menjadi suatu informasi dan beredar di internet otomatis akan diketahui dan dilihat banyak orang, data yang baik pasti akan menjadi informasi yang baik pula tapi bila data privasi yang tidak pantas dan kadang disebarkan oleh diri sendiri dan orang lain dan menjadi makanan publik bisa gawat. Coba kita ingat sekarang banyak kasus-kasus yang bermula dari internet seperti foto, video dan berita yang mempertontonkan tanpa busana, adegan tak pantas dan lain-lain. Tidak hanya pemilik yang dirugikan tapi penerima informasi juga dirugikan apa akibat dari itu semua, tidak jarang penerima malah meniru dari informasi yang dia terima.
Sekarang tahukan bahaya dari menyimpan data yang tidak pantas, sebaiknya bagaimana mengolah data dengan baik? mungkin bisa dimulai dari hal-hal kecil dari diri sendiri, tidak perlu berfoto seksi atau merekam adegan yang tidak pantas dalam bentuk apapun, Cintai data karena data adalah sesuatu yang berharga jangan merusak moral bangsa dengan data-data yang membawa efek buruk, pedulilah terhadap data kita sendiri atau orang lain, jangan biarkan data pembawa efek negatif semakin menumpuk dan semakin menggerogoti hati bangsa Indonesia tercinta ini. Hapus data tidak bermanfaat dan olah dengan baik dan benar.
Dengan kepedulian masing-masing maka data akan terjaga dengan baik. Serukan “ Go Data, Cintai Data Karena Berharga Bagi Dirimu dan Orang Lain “. ( Lia P ).




Dana 1Miliar Untuk Membenahi Sistem Informasi Nasional

Apa yang kita lakukan jika mendapat tanggung jawab oleh Presiden untuk membenahi sistem informasi nasional yang ada pada saat ini di Indonesia dengan dana 1triliun? Jika menarik kesimpulan dari ulasan saya mengenai sistem informasi nasional, maka dapat disimpulkan bahwa kita harus membenahi permasahan yang paling utama yaitu menyediakan jaringan infrastruktur sistem informasi di daerah pelosok-pelosok agar tidak terjadi kecemburuan sosial.
            Beberapa hal yang harus dibenahi terlebih dahulu adalah pengembangan infrastruktur yang mencakup hal-hal fundamental seperti :
1.      Kepemimpinan (Leadership) : mempunyai jiwa kepemimpinan yang bisa mengendalikan, menangani dan mengelola suatu pekerjaan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Sumber Daya Manusia (Brainware) : SDM ini sangat dibutuhkan tapi untuk menjalankan perbaikan infrastruktur sistem informasi dengan mengutamakan dari internal sebelum dilakukan rekruitmen, dengan seleksi secara ketat untuk mendapatkan produktivitas kerja yang optimal.
3.      Regulasi (Regulation) : Peraturan yang dijadikan sebagai acuan agar tidak keluar dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber Daya Manusia yang paling utama berperan dalam membenahi Sistem Informasi yang ada di Indonesia. SDM itu sendiri harus memiliki keahlian dalam bidang ini, harus mengerti fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi. Untuk itu harus ada pelatihan khusus yang nantinya mereka akan menggunakan dari pada aplikasi tersebut. Di butuhkan pemimpin atau leadership karena sebagai pengerak, pengendali dan mengelola dari Sumber Daya Manusia itu sendiri, pelatihan akan dilakukan oleh pemimpin yang mampu memberikan skill atau kemampuan pada SDM yang akan berperan dalam pembenahan Sistem Informasi Nasional. Peraturan itu sendiri dibuat agar meminimalisir kesalahan yang terjadi dan tetap focus pada tujuan yang ingin dicapai dari pembenahan sistem informasi nasional.
Selain itu adalah pembenahan infrastruktur yang mencakup masalah teknis sistem informasi yaitu :
1.      Infrastruktur Jaringan (Network Infrastructure Layer)
2.      Infrastruktur Informasi (Content Infrastructure Layer)
3.      Infrastruktur Aplikasi (Application Infrastructure Layer)

Infrastruktur diatas digunakan untuk mengumpulkan data dan menyimpan data secara baik sehingga semua data tertata dengan rapi. Sehingga memerlukan sarana prasana yang didukung dengan komputer dan pc yang yang memadai dengan itu Infrastruktur Aplikasi bisa digunakan. Infrastruktur Jaringan juga harus kuat dan stabil, khususnya daerah pelosok memerlukan perhatian khusus yang umumnya belum ada Inftastruktur Jaringan yang tersedia menyulitkan mereka untuk berkembang dan menikmati teknologi yang sudah berkembang di daerah perkotaan.  Infrastruktur Informasi juga sangat penting untuk pengambilan keputusan maka dari itu, informasi harus tepat dan akurat agar tidak merugikan pihak manapun dan disalah gunakan oleh beberapa pihak.
Semoga kedepan Sistem Informasi di Indonesia semakin kuat dan stabil, khususnya pada Inftrastruktur Jaringan yang saat ini di daerah metropolitan kadang juga tidak stabil. Jayalah Indonesiaku. (Lia P)


Ulasan Tentang Sistem Informasi Nasional

Sistem informasi itu sendiri memiliki pengertian kombinasi dari teknologi informasi dan sumber daya manusia yang mengoperasikannya untuk mendukung operasi dan manajemen serta memproses transaksi-transaksi terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi nasional saat ini telah mengalami peningkatan dalam berbagai hal seperti misalnya sistem informasi perhotelan, sistem informasi penjualan, dan lain-lain. Perkembangan didukung oleh perkembangan teknologi terutama internet. Internet merupakan media yang efisien dan praktis dibanding media lain seperti koran. Karena di internet seseorang dengan mudah mencari, merubah dan menambahkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Artinya sistem informasi tidak hanya membawa dampak positif tapi juga membawa dampak negatif yang akhirnya disalah gunakan oleh beberapa pihak untuk melakukan kejahatan melalui media internet.
Sebagai masyarakat kita harus lebih pandai untuk menfilter setiap informasi yang di dapat harus yang mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi dan dapat dipercaya. Dibawah ini dampak positif dan negatif dari penggunaan sistem informasi nasional.
Dampak positif yang berasal dari penggunaan sistem informasi nasional adalah sebagai berikut :
1.      Membantu dalam mempercepat pekerjaan.
2.      Dapat mencari informasi yang dibutuhkan (lowongan pekerjaaan, politik, buku, film, artis, teman, dan lain-lain) yang semua telah tersedia dalam sistem informasi nasional.
3.      Pengambilan keputusan yang di dapat dari sistem informasi.
4.      Berbisnis melalui internet dari penjualan sampai pembelian.

Dampak negatif yang berasal dari penggunaan sistem informasi nasional adalah
  1. Terutama anak-anak bisa mengakses sesuatu yang belum pantas dilihat oleh mereka.
  2. Semua orang bisa mengupload foto dan video yang tidak pantas.
  3. Di salah gunakan untuk melakukan penipuan melalui penjualan online atau sering kita disebut e-commerce yang sekarang ini lagi trend dan meraup omset yang lebih menjanjikan.
  4. Di gunakan untuk melakukan kejahatan dan pelecehan terhadap wanita-wanita contoh kejahatan melaui media fb yang saat ini lagi ramai diberitakan.
Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif dari penggunaan sistem informasi nasional, yaitu peraturan yang ketat melarang dan memberi sanksi bagi siapa yang menyalah gunakan sistem informasi dan pemblokiran terhadap yang melanggar. Tidak hanya berupa peraturan tapi harus dijalankan peraturan itu agar semua nyaman menggunakan sistem informasi nasional dengan bijak dari kalangan anak-anak juga tidak harus dipantau orang tuanya.

Sistem informasi saat ini juga belum bisa dimanfaatkan oleh semua orang terutama didaerah pelosok yang belum tersedia jaringan infrastruktur sistem informasi. Persoalan ini seakan menjadi momok yang dibahas setiap saat tapi tidak kunjung ada perbaikan yang menjadikan pengembangan sistem informasi nasional lambat. Bila semua jaringan telah tersedia diseluruh pelosok-pelosok maka sistem informasi nasional akan berkembang dengan baik dan memudahkan untuk pengambilan keputusan dengan cepat, akurat dan dapat di percaya. (Lia P)