1.
a)
Brand loyalty (kesetiaan
terhadap merek) Merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merk.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen
beralih ke merk produk lain, terutama jika didapati merk tersebut didapati
adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain. Konsumen yang
loyal umumnya akan melanjutkan pembelian merk tersebut walaupun dihadapkan pada
banyak alternative merk produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk
yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya;
b)
Brand Name
Awereness (kesadaran
merk) menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali mengingat
kembali suatu merk sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu;
c)
Brand
association segala
ke-san yang muncul dibenak seorang yang terkait dengan ingatannya mengenai
suatu merek. Variabel ini berkaitan dengan persepsi yang terbentuk dibenak
konsumen mengenai karakteristik atau atribut-atribut yang dimiliki olehsuatu
merk. Kesan-kesan yang Nampak pada suatu merk akan meningkat dengan semakin
banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merk, atau dengan
semakin seringnya penampakan merk tersebut dalam strategi komunikasinya;
d)
Perceived
quality (persepsi
terhadap kualitas) dapat didefinisikan sebagai presepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan apa yang
diharapkan oleh konsumen. Perceived Quality yang positif akan mendorong
keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut;
e)
Other
Proprietary brand
assets brand equity yang lainnya seperti paten, trademark.
2. Customer Equity : Ekuitas Pelanggan adalah total nilai umur
hidup semua pelanggan perusahaan yang didiskontokan, jadi semakin setia
pelanggan semakin tinggi ekuitas pelanggan.
Yang mempengaruhi ekuitas
pelanggan: ekuitas nilai, ekuitas merek, dan ekuitas relasional.
a)
Ekuitas Nilai adalah penilaian objektif
pelanggan atas kegunaan tawaran berdasarkan pemikirannya tentang manfaat yang
kemudian dihubunganungkan dengan biayanya. Sub-pendorong (sub drivers) ekuitas
nilai adalah mutu, harga, dan kenyamanan. Tiap-tiap industri harus
mendefinisikan faktor-faktor spesifik yang melandasi tiap-tiap sub pendorong
untuk menemukan program yang bisa memperbaiki ekuitas nilai. Penumpang pesawat
udara mungkin mendefinisikan mutu sebagai luasnya tempat duduk; tamu hotel
mungkin mendefinisikan mutu sebagai ukuran kamar. Ekuitas nilai memberi
sumbangan terbesar pada ekuitas pelanggan jika produk itu terdiferensiasi dan
jika produk itu lebih rumit serta perlu dievaluasi. Ekuitas nilai sangat
mendorong ekuitas pelanggan di pasar bisnis.
b)
Ekuitas
Merek adalah penilaian subjektif dan tak berwujud pelanggan terhadap
merek, yang di luar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif.
Sub-pendorong ekuitas merek adalah kesadaran merek pelanggan, sikap pelanggan
terhadap merek, dan pemikiran pelanggan mengenai etika merek. Perusahaan
menggunakan iklan, humas, dan alat komunikasi lain untuk mempengaruhi
sub-pendorong itu. Ekuitas merek itu lebih penting daripada pendorong ekuitas
pelanggan lainnya jika produknya kurang terdiferensiasi dan memiliki dampak
emosional yang lebih besar.
c)
Ekuitas Relasional adalah kecenderungan
pelanggan untuk setia pada merek, yang di luar dan melampaui penilaian objektif
dan subjektif atas nilainya. Sub-pendorong ekuitas relasional mencakup program
kesetiaan, program pemahaman dan perlakuan khusus, program pembentukan
komunitas dan program pembentukan pengetahuan. Ekuitas relasional sangat
penting jika relasi pribadi banyak diperhitungkan dan jika pelanggan terus
berhubunganungan dengan para pemasok sepenuhnya berdasarkan kebiasaan atau
keengganan yang tidak pernah berubah.
3. Aplikasi CRM dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu masing-masing: Operational CRM,
Analytical CRM, dan Collaborative CRM. Karakteristik dari masing-masing
kategori adalah sebagai berikut:
a)
Operational CRM merupakan kumpulan dari
aplikasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan proses
transaksional yang berhubungan dengan pelayanan pada pelanggan. Terdapat 3
(tiga) tipe aplikasi dalam domain ini. Pertama, aplikasi mobile office yang
diinstalasi pada perangkat digital (digital devices) portable – seperti
handphone, personal digital assistant, notebook, dan lain-lain - yang digunakan
oleh sejumlah salesman atau company agent yang lain untuk melayani pelanggan. Kedua,
aplikasi front office yang digunakan oleh salesman, marketing agent, atau
customer service sebagai alat bantu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
menghubungi mereka sehari-hari. Ketiga, aplikasi back office yang merupakan
aplikasi penunjang sejumlah aplikasi utama dalam dua domain terdahulu.
b)
Analytical CRM merupakan kumpulan dari
aplikasi yang digunakan khususnya oleh para pimpinan, manajer, dan supervisor
dalam usahanya mengambil sejumlah keputusan (decision making) penting, baik
yang bersifat strategis maupun operasional. Jantung dari domain aplikasi ini
terletak pada sebuah data warehouse yang berisi data dan informasi lengkap
mengenai seluruh profil pelanggan beserta rekaman transaksi dan “perilaku”-nya.
Keseluruhan data dan informasi inilah yang akan menjadi dasar kajian/analisa
manajemen terhadap karakteristik pelanggan yang dimiliki perusahaan, sehingga
manajemen dapat mengambil sejumlah langkah-langkah strategis dalam usahanya
memahami kebutuhan dan menjalin relasi intensif dengan pelanggannya.
c)
Collaborative CRM merupakan kumpulan
dari aplikasi yang memiliki fungsi utama untuk membantu manajemen dan karyawan
perusahaan dalam menjalin aktivitas komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi
secara efektif dengan para pelanggan perusahaan. Dengan menggunakan beragam
kanal akses (access channels) seperti website, tele conference, email,
chatting, fax, e-receptionist, dan lain-lain diharapkan akan diperoleh sebuah
mekanisme interaksi yang dapat memuaskan pelanggan karena seluruh kepentingan
dan kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan.•
4.
a)
Perangkat Lunak : Pasar perangkat lunak
CRM merukan bagian dari pasar perangkat lunak aplikasi perusahaan (EAS) sedunia
yang mencakup tiga perangkat utama, yakni manajemen rantai pasokan (SCM),
perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), dan CRM.
b)
Geografi : Pertumbuhan dimasa depan
diharapkan berasal dari fokus terhadap pusat-pusat kontak yang telah
diperbaharui (sebagai perluasan terhadap pusat layanan telepon tradisional),
analisis dan otomatisasi pemasaran, dan otomatisasi layanan pelanggan melalui
banyak jalur.
c)
Industri : Industri sebagai pelopor yang menerapkan program tersebut, seperti
perbankan, keuangan, dan telekomunikasi diharapkan mengalami pertumbuhan
moderat sekitar 10 persen pertahun dari 2002 hingga 2006. Pertumbuhan industri
tertinggi diharapkan merupakan indutri jasa yang mengaplikasi CRM pada skala
luas, misal perdagangan grosir, pergudangan, dan jasa-jasa profesional.
Pertumbuhan sedang diharapkan dalam sektor publik, jasa, dan pabrikan proses
(khusunya barang konsumsi
d)
Partisipasi Pasar : Ekosistem CRM
tersusun atas Vendor perangkat lunak, vendor prangkat keras, infrastruktur, and
penyediaan layanan.
e)
Para Vendor Software : Pemain
yang paling dikenal di pasar CRM adalah vendor software. Spesialis
vendor CRM tingkat atas pada tahun 2001 sbb:
1.
Siebel (Spesialis CRM)
2.
SAP (Enterprise suite)
3.
Orache (Enterprise suite)
4.
Peoplesoft (Enterprise suite)
5. Pendukung rantai nilai CRM
- Pimpinan: Pimpinan sangat penting bagi keberhasilan penerapan
CRM, karena :
a)
Pimpinan
memutuskan apakah CRM difokuskan pada tujuan strategis, operational atau
Analisis
b)
Biaya
Implementasi CRM bisa sangat mahal.
c)
Pimpinan
perlu memprioritaskan program CRM
d)
Pimpinan
Memberikan pengawasan.
e)
Pimpinan
meniadakan sekat-sekat bangunan fungsional, karena lintas unit fungsional.
Budaya
: Pola
nilai dan keyakinan bersama yang membantu individu-individu dalam memahami
fungsi operasional sehingga memberikan norma perilaku kepada mereka di dalam
organisasi.
- Data dan Teknologi Informasi
a)
Penguasaan,
penyimpanan, peningkatan, perawatan, pengdistribusian dan penggunaan informasi
pelanggan merupakan elemen yang sangat penting bagi stategi CRM.
b)
Persyaratan
data untuk strategi CRM ditentukan oleh keputusan dan kegiatan yang dibuat dan
dilakukan dalam kelima tahapan utama rantai nilai CRM.
- Sumber Daya Manusia : merupakan elemen yang paling penting dalam kinerja
strategi CRM, karena :
a)
SDM
mengembangkan strategi CRM.
b)
SDM
memilih solusi TI.
c)
SDM
menerapkan dan menggunakan solusi TI.
d)
SDM
lintas fungsi saling berkoordinasi dalam menjalankan CRM.
e)
SDM
membuat dan menyimpan data pelanggan.
f)
SDM
merancang proses pemasaran, penjualan dan pelayanan.
g)
SDM
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kepuasan dan perawatan pelanggan
ketika mereka beinteraksi dengan pelanggan.
- Proses
: Cara dimana
segala sesuatu dilakukan oleh perusahaan.
a)
Dari
perspektif CRM, proses perlu dirancang dan dioperasikan sehingga mereka
berkontribusi bagi penciptaan nilai atau setidaknya tidak merusak nilai yang
telah diciptakan bagi pelanggan.
b)
Pembuatan
flowchart adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengungkap
proses-proses CRM yang ada.
Contoh : Proses penawaran rekening, proses pembukaan
rekening, proses penerimaan telepon, proses pemeriksaan kredit dsb
sama tidak CRM dengan CHM?
ReplyDeleteperbedaannya kalau CRM menjaga hubungan dengan pelanggan dan CHM cara penanganan terhadap pelanggan.
ReplyDelete